Kamis, 07 Januari 2010

Terakhir Tugas Dikumpulkan Besok Sabtu 9 Januari 2010

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Kepada semua kelompok...kami informasikan lagi melalui web ini (sebelumnya sudah by sms ke manajer kelas a, b, dan c) bahwa pengumpulan produk atau foto produk (seperti makanan dll) terakhir (dead line) hari Sabtu, tgl 9 Januari 2010 di ruangan Meja saja pukul 09.00 WIB. terlambat dianggap tidak mengumpulkan.

harap diperhatikan.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Dosen KWU
Suryo Budi Santoso, SE., M.SA.

Senin, 04 Januari 2010

Pemasaran

ASPEK PERENCANAAN USAHA

(TINJAUAN PEMASARAN)

Perusahaan yang menganut “proses perencanaan lengkap” akan mengalami evolusi perkembangan organisasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang mempunyai rencana setengah-setengah atau tidak sama sekali.”

  1. Konsep Pemasaran

Pemasaran umumnya dilihat sebagai tugas menciptakan, mempromosikan, serta menyerahkan barang dan jasa ke konsumen dan dunia bisnis. Pemasaran yang efektif dapat dilakukan melalui banyak bentuk.

Proses Pemasaran terdiri dari analisa peluang pemasaran, pengembangan strategi pemasaran, perencanan program pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran

Para pemasar merupakan orang-orang yang terampil dalam mengelola permintaan: Mereka berusaha untuk mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi permintaan. Untuk melakukan itu, mereka menghadapi sekelompok keputusan, mulai dari yang besar seperti ciri apa yang seharusnya dimiliki sebuah produk sampai ke hal yang kecil seperti warna kemasan. Mereka juga beroperasi dalam empat pasar yang berbeda: pelanggan, perusahaan, global, dan nirlaba

Bagi setiap pasar sasaran yang dipilih, sebuah perusahaan mengembangkan satu tawaran pasar yang diposisikan dalam pikiran pembeli sebagai memberikan beberapa manfaat utama. Para pemasar harus memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran: Sebuah produk atau tawaran itu akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Istilah pasar meliputi berbagai pengelompokan pelanggan. Dewasa ini ada tempat pasar fisik dan ada ruang-pasar digital, demikian pula ada pasar mega (mega market).

  1. Membangun Kepuasan, Nilai dan Upaya Mempertahankan Pelanggan

a. Nilai bagi pelanggan (customer delivered value)

Merupakan selisih antara nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total (total customer value) adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total (total customer cost) adlah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa.

b. Pelanggan

Merupakan pihak yang memaksimumkan nilai. Mereka membentuk harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan itu. Pembeli akan membeli dari perusahaan yang mereka anggap menawarkan nilai bagi pelanggan (customer delivered value) tertinggi, yang didefinisikan sebagai selisih antara total nilai pelanggan dan total biaya pelanggan. Itu berarti bahwa para penjual harus menentukan total nilai bagi pelanggan dan total biaya bagi pelanggan yang ditawarkan oleh masing-masing pesaing untuk mengetahui bagaimana posisi tawaran mereka sendiri. Para penjual yang berada pada posisi yang kurang menguntungkan dari segi nilai yang diberikan dapat mencoba untuk meningkatkan total nilai pelanggan atau mengurangi total biaya pelanggan. Penjual dapat mengurangi harganya, menyederhanakan proses pemesanan dan pengirimannya, atau menyerap sebagian risiko pembeli dengan menawarkan garansi.

c. Kepuasan pembeli

Merupakan fungsi dari pandangan terhadap kinerja produk dan harapan pembeli. Karena menyadari bahwa kepuasan yang tinggi mendorong kesetiaan pelanggan yang tinggi, banyak perusahaan kini bertujuan mencapai TCS-Total Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan Total). Untuk perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan sasaran selkaligus alat pemasaran.

d. Perusahaan yang kuat mengembangkan kapabilitas / kecakapan teknologi yang lebih unggul dalam mengelola empat proses bisnis inti : proses realisasi produk baru, proses manajemen persediaan, proses penerimaan pesanan sampai penagiahan piutang, dan proses pelayanan pelanggan. Mengelola proses-proses inti itu secara efektif berarti menciptakan jaringan pemasaran dimana perusahaan bekerja sama secara erat dengan semua pihak di dalam rantai produksi dan distribusi, dari pemasok bahan baku sampai distributor pengecer. Perusahaan-perusahaan tidak lagi bersaing-yang bersaing kini adalah jaringan-jaringan pemasaran.

e. Kehilangan pelanggan penyumbang keuntungan dapat mempengaruhi laba perusahaan secara drastic. Biaya menarik pelanggan baru diperkirakan sebesar lima kali lipat biaya mempertahankan pelanggan yang ada. Oleh karena itu, salah satu tugas utama tenaga pemasaranadalah mempertahankan pelanggan. Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah pemasaran berdasarkan hubungan. Untuk memuaskan pelanggan, para tenaga pemasar dapat menambah manfaat produk secara keuangan atau social, dan/atau menciptakan ikatanstruktural di antara mereka dan pelanggan mereka. Akan tetapi, para tenaga pemasaran harus menghindari usaha untuk mempertahankan pelanggan yang tidak menguntungkan.

f. Mutu adalah keseluruhan ciri dan sifat produk atau pelayanan yang mempengaruhi kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Perusahan-perusahan masa kini tidak mempunyai pilihan selain menginplementasikan program manajemen mutu total jika mereka ingin mempertahankan solvabilitas dan profitabilitasnya. Mutu total adalah kunci untuk penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.

g. Para manajer pemasaran di perusahaan yang berpusat pada kualitas mempunyai dua tanggung jawab. Pertama, mereka harus berpartisipasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan yang dirancang untuk membantu perusahaan supaya unggul dalam persaingan melalui keistimewaan mutu total. Kedua, mereka harus menghasilakan mutu pemasaran sekaligus mutu produksi. Setiap kegiatan pemasaran-penelitian pemasaran, pelatihan penjualan, periklanan, pelayanan, dan sebagainya- harus dilaksanakan dengan standar yang tinggi

3. Mengumpulkan Informasi dan Mengukur Permintaan Pasar

Tiga perkembangan yang meningkatkan kebutuhan yang lebih besar akan informasi pemasaran saat ini dibandingkan pada masa-masa lalu adalah timbulnya pemasaran global, penekanan pada keinginan pembeli, dan kecenderungan menuju persaingannon-harga.

a. Sistem Informasi Pemasaran

Untuk melaksanakan tanggung jawab analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian, para manajer pemasaran membutuhkan Sistem Informasi Pemasaran (SIP). Peranan SIP adalah untuk menilai kebutuhan informasi manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan, dan mendistribusikan informasi ke manajer pemasaran dengan tepat waktu.

SIP mempunyai empat komponen: (a) system pencatatan internal yang meliputi informasi siklus pesanan-ke-pembayaran dan system pelaporan penjualan; (b) system intelijen pemasaran, serangkaian prosedur dan sumber yang digunakan oleh manajer untuk memperoleh informasi harian tentang perkembangan lingkungan pemasaran; (c) system riset pemasaran yang memungkinkan perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data serta temuan secara sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu; serta (d) system pendukung keputusan pemasaran terkomputerisasi yang membantu manajer dalam menginterpretasikan data dan informasi yang relevan serta menjadikan system itu sebagai dasar tindakan pemasaran

b. Riset Pemasaran

Perusahaan-perusahaan dapat melaksanakan riset pemasaran mereka sendiri atau menyewa perusahaan lain untuk melaksanakan riset bagi mereka. Riset pemasaran yang baik bercirikan metode ilmiah, kreativitas, berbagai metode riset, pembentukan model yang akurat, analisis biaya manfaat, sikap skeptis yang sehat, dan focus terhadap etika

Proses itu terdiri dari pendifinisian masalah dan tujuan riset, mengembangkan rencana riset, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan menyajikan temuan-temuan kepada manajemen. Dalam melaksanakan riset, perusahaan-perusahaan harus memutuskan apakah mengumpulkan data mereka sendiri atau menggunakan data yang sudah ada. Mereka juga harus memutuskan pendekatan riset manakah (observasi, kelompok pengamatan, survei, data perilaku, atau eksperimen) yang harus digunakan. Selain itu mereka harus memutuskan tentang rencana pengambilan sampel dan metode kontak

Salah satu alasan utama perusahaan melaksanakan riset pemasaran adalah untuk memenuhi peluang pasar. Setelah riset diselesaikan, perusahaan harus mengevaluasi peluangnya dengan hati-hati dan memutuskan pasar mana yang harus dimasuki. Setelah berada dipasar, perusahaan harus mempersiapkan ramalan penjualan. Ramalan itu didasarkan atas estimasi permintaan.

c. Permintaan

Terdapat dua tipe permintaan: permintaan pasar dan permintaan perusahaan. Untuk mengestimasi permintaan saat ini, perusahaan mencoba untuk menentukan potensi pasar total, potensi pasar wilayah, penjualan industri, dan pangsa pasar. Untuk mengestimasi permintaan di masa depan, perusahaan dapat melakukan survei atas maksud pembeli, meminta masukan dari staf penjualannya, mengumpulkan pendapat para pakar, dan/atau melakukan pengujian pasar. Model matematis, teknik statistik lanjutan, dan prosedur pengumpulan data yang terkomputerisasi adalah hal yang penting dalam semua jenis peramalan permintaan dan penjualan

4. Mencari Peluang di Lingkungan Pemasaran

Perusahaan yang berhasil menyadari bahwa lingkungan pemasaran memberikan serangkaian peluang dan ancaman yang tidak habis-habisnya. Tanggung jawab utama para pemasar adalah mengidentifikasi perubahan yang signifikan di lingkungan makro perusahaan. Melebihi kelompok lain dalam perusahaan, manajer pemasaran harus menjadi pelacak kecenderungan dan mencari peluang.

Banyak peluang yang ditemukan dengan mengidentifikasi kecenderungan (arah atau urutan kejadian yang memiliki kemampuan untuk berkembang dalam jangka panjang tanpa berhenti) dan megatrend (perubahan yang besar di bidang social, ekonomi, politik, dan teknologi yang memiliki dampak berkepanjangan).

Dalam situasi global yang berubah dengan cepat, para pemasar harus memantau enam kekuatan lingkungan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik-hukum, dan sosial budaya.

a. Lingkungan Demografi

Dalam lingkungan demografi para pemasar harus mengamati pertumbuhan populasi dunia; perubahan bauran usia, komposisi etnis, dan tingkat pendidikan; kebangkitan keluarga non tradisional; pergeseran geografis populasi yang besar; dan peralihan ke pemasaran mikro serta menghindari pemasaran massal.

b. Lingkungan Ekonomi

Dalam arena ekonomi, para pemasar perlu memusatkan perhatian pada distribusi pendapatan dan level-level tabungan, utang serta ketersediaan kredit.

c. Lingkungan alam

Dalam lingkungan alam, para pemasar harus mengamati kekurangan bahan baku, peningkatan biaya energi dan tingkat populasi, serta perubahan peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup.

d. Lingkungan Teknologi

Dalam arena teknologi, para pemasar harus memperhitungkan percepatan perubahan teknologi , peluang inovasi, anggaran litbang yang beragam, serta peningkatan peraturan pemerintah yang disebabkan oleh perubahan teknologi.

e. Lingkungan Politik-Hukum

Dalam lingkungan politik-hukum, para pemasar harus tunduk terhadap berbagai perundang-undangan yang mengatur praktek bisnis dan terhadap beragam kelompok yang mempunyai kepentingan khusus.

f. Lingkungan Sosial Budaya

Dalam arena social budaya, para pemasar harus memahami pandangan orang terhadap dirinya, sesama, organisasi, masyarakat, alam sekitar, dan alam semesta. Mereka harus memasarkan produk yang berkaitan dengan nilai-nilai sekunder masyarakat; serta memikirkan dan mencari solusi atas kebutuhan-kebutuhan sub-kultur yang berbeda-beda di dalam suatu masyarakat.

5. Menganalisis Pasar Konsumen dan Perilaku Pembeli

Sebelum mengembangkan rencana pemasaran, para pemasar harus mempelajari pasar konsumen dan perilaku konsumen. Dalam menganalisis pasar konsumen, perusahaan harus meneliti siapa yang membentuk pasar (penghuni pasar/occupants), apa yang dibeli pasar (obyek/objects), mengapa pasar membeli (tujuan/objectives), siapa yang berpartisipasi dalam pembelian (organisasi/organizations), bagaimana pasar membeli (operasi/operations), dan di mana pasar membeli (kios/outlets).

a. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh empat factor: budaya (budaya, sub-budaya, dan kelas social), social (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status), pribadi (usia, tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep-diri), dan psikologis (motivasi, persepsi,pengetahuan, keyakinan, dan sikap). Riset terhadap semua factor-faktor ini dapat memberikan petunjuk seperti bagaimana cara merangkul dan melayani konsumen dengan lebih efektif.

b. Untuk memahami bagaimana sesungguhnya konsumen membuat keputusan pembelian, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat dan memberikan masukan bagi keputusan pembelian; orang dapat menjadi pencetus, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli, atau pemakai, dan kampanye pemasaran yang berbeda dapat diarahkan ke masing-masing jenis orang itu. Pemasar juga harus menelaah tingkat keterlibatan pembeli dan jumlah merek yang tersedia untuk menentukan apakah konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit, perilaku pembelian pengurang disonansi/ ketidaknyamanan, perilaku pembelian karena kebiasaan, dan perilaku pembelian yang mencari variasi.

c. Proses Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Tgas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Sikap orang lain, factor situasi yang tidak terantisipasi, serta risiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula level kepuasan pascapembelian konsumen dan tindakan perusahaan pasca pembelian. Para pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian; para pelanggan yang tidak puas akan menyebarkan berita buruk tersebut ke teman-teman mereka. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha memastikan tercapainya kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian.

6. Menganalisis Pasar Bisnis dan Perilaku Pembeli Bisnis

a. Pembelian organisasional

Pembelian organisasional merupakan proses pengambilan keputusan dimana organisasi formal menentukan kebutuhan atas barang dan jasa yang akan dibeli, kemudian mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menetapkan pilihan di antara alternatif merek dan pemasok. Pasar bisnis terdiri dari semua organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa lain yang akan dijual, disewakan, atau dipasok ke pihak lain.

Dibandingkan dengan pasar konsumen, pasar bisnis biasanya memiliki pembeli yang lebih sedekit, hubungan pelanggan-pemasok yang lebih erat, dan pembeli yang lebih terkonsentrasi secara geografis. Permintaan di pasar bisnis diturunkan dari permintaan terhadap pasar konsumen dan berfluktuasi menurut siklus bisnis. Namun, permintaan total atas berbagai barang dan jasa bisnis agak tidak elastis terhadap harga. Pamasar bisnis perlu menyadari peran pembeli professional dan orang yang mempengaruhi mereka, serta pentingnya pembelian langsung, imbal balik, dan sewa guna usaha.

b. Pusat Pembelian

Pusat pembelian adalah unit pengambilan keputusan di suatu organisasi yang melakukan pembelian. Terdiri dari pencetus, pemakai, dan pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pemberi persetujuan, pembeli dan penjaga gerbang. Untuk mempengaruhi setiap pihak itu, pemasar harus memperhatikan factor lingkungan, organisasi antar pribadi, dan pribadi. Faktor lingkungan terdiri dari tingkat permintaan atas produk, ramalan ekonomi, tingkat suku bunga, tingkat perubahan teknologi, perkembangan politik dan peraturan, perkembangan persaingan, dan perhatihan terhadap tanggung jawab social. Pada tingkat organisasi, pemasar harus memperhatikan tujuan, kebijakan, prosedur, struktur organisasi, dan system klien mereka, serta kecenderungan atas peningkatan kualitas departemen pemasaran, pembelian yang terpusat dalam perusahaan-perusahaan multi divisi, pembeli yang terdesentralisasi untuk barang-barang yang bernilai kecil, kontrak jangka panjang, dan peningkatan insentif bagi agen pembelian. Pada tingkat antar pribadi, pusat pembelian terdiri dari peserta dengan minat, wewenang status, empati, dan daya bujuk yang berbeda-beda. Pendekatan individual terhadap proses pembelian dipengaruhi oleh umur, penghasilan, jabatan, kepribadian, sikap terhadap risiko, dan budaya.

c. Proses Pembelian Bisnis

Proses pembelian terdiri dari delapan tahap yang disebut fase pembelian / buyphases : (1) pengenalan nasabah, (2) perumusan kebutuhan umum, (3) spesifikasi produk, (4) pencarian pemasok, (5) permintaan pengajuan proposal, (6) pemilihan pemasok, (7) spesifikasi pesanan rutin, dan (8) penilaian kinerja. Karena pembeli menjadi lebih canggih, pemasar bisnis-ke-bisnis harus meningkatkan kemampuan pemasaran mereka.

d. Pasar Institusi

Pasar institusi terdiri dari sekolah, rumah sakit, balai pengobatan, penjara, dan lembaga lain yang harus memberikan barang dan jasa ke orang-orang yang berada dalam pelayanan mereka. Pembeli institusional sekarang cenderung lebih memperhatikan laba atau minimisasi biaya. Pembeli organisasi pemerintah cenderung untuk meminta pekerjaan tulis-menulis yang sangat banyak dari pemasok mereka dan cenderung untuk lebih menyukai tender terbuka dan perusahaan domestik. Pemasok harus bersiap-siap untuk menyesuaikan penawaran mereka dengan kebutuhan khusus dan prosedur yang ditemukan dalam pasar institusional serta pasar pemerintah.

7. Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran

Perusahaan-perusahaan biasanya akan menjadi lebih efektif bila mereka menetapkan pasar sasarean mereka. Pemasaran sasaran mencakup tiga aktivitas : segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan penetuan posisi pasar.

a. Segmen Pasar

Pasar dapat ditargetkan pada empat level: segmen, relung (niche), wilayah local, dan individual. Segmen pasar adalah kelompok besar yang dapat diidentifikasi di dalam sebuah pasar. Relung (nichi) adalah kelompok yang didifinisikan secara lebih sempit. Para pemasar melokalisasi kampanye pemasaran khusus untuk wilayah perdagangan, lingkungan tempat tinggal, dan took tertentu. Akhirnya semakin banyak perusahaan yang mempraktekkan pemasaran yang disesuaikan dengan individu tertentu dan pemasaran pesanan masal. Di masa depan mungkin akan terlihat lebih lebih banyak pemasaran pribadi, sebuah bentuk pemasaran individual di mana konsumen-konsumen individual mengambil lebih banyak inisiatif dalam merancang produk dan merek mereka.

Ada dua dasar untuk melakukan segmen pasar konsumen: karakteristik konsumen dan tanggapan konsumen. Variabel segmentasi utama bagi pasar konsumen adalah geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Variabel-variabel itu dapat digunakan secara tunggal ataupun kombinasi. Pemasar bisnis juga menggunakan semua variabel ini, bersama-sama dengan variabel operasi, pendekatan pembelian, dan factor situasi. Agar dapat berguna, segmen pasar harus dapat diukur, besar ukurannya, dapat diakses, dapat dibedakan, dan dapat diambil tindakan.

b. Peluang segmen pasar

Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen yang mana yang akan dijadikan sasaran. Dalam mengevaluasi segmen-segmen, ia harus memperhatikan indicator daya tarik segmen serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Dalam memilih segmen mana yang dijadikan sasaran, perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen, beberapa segmen, produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh pasar. Jika ia memutuskan untuk melayani seluruh pasar, ia harus memilih antara pemasaran yang tedeferensiasi dan yang tidak terdeferensiasi.

c. Pasar Sasaran

Pemasar harus memilih pasar sasaran dengan disertai tanggung jawab social. Pemasar juga harus memantau hubungan antar segmen, mencari lingkup segmen yang ekonomis dan potensi pemasaran ke segmen super. Pemasar harus mengembangkan rencana serangan segmen-segmen. Akhirnya, manajer segmen pasar harus bersiap untuk bekerja sama bagi kepentingan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Menetapkan strategi pemasaran sasaran melalui segmen pasar merupakan aspek penting dari rencana pemasaran apa saja. Tujuannya adalah mengidentifikasi dan menggambarkan segmen pasar secara jelas, membidik segmen khusus, dan selanjutnya menunjukkan dengan tepat manfaat yang dibedakan yang akan diberi tekanan.

8. Merencanakan Program Pemasaran

Untuk mentransformasikan strategi pemasaran menjadi program pemasaran, manajer pemasaran harus membuat keputusan mendasar dalam pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran

Bauran Pemasaran : Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran

a. Produk

Produk merupakan elemen pertama dan yang paling penting dalam bauran pemasaran. Strategi produk membutuhkan pengambialn keputusan yang terkoordinasi atas bauran produk, lini produk, merek, pengemasan, dan pelabelan.

1) Tingkatan (level) Produk

Dalam merencanakan tawaran pasar atau produk, pemasar perlu berfikir melalui lima level produk. Level paling dasar adalah manfaat inti, manfaat atau jasa dasar yang benar-benar dibeli pembeli. Pada level kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar. Pada level ketiga, pemasar menyapkan produk yang diharapkan, serangkaian atribut yang secara normal disetujui dan pembeli diharapkan ketika mereka membeli produk tersebut. Pada level keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan, yang mencakup jasa dan manfaat tambahan yang membedakan tawaran penjual dengan pesaing. Pada level kelima dan terakhir, pemasar menyiapkan produk potensial, yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang mungkin dialami produk itu.

2) Kelompok Produk

Produk dapat dikelompokkan dengan beberapa cara. Dalam hal daya tahan dan wujud, produk dapat dibagi menjadi barang yang tidak tahan lama, barang yang tahan lama, atau jasa. Dalam katagori barang konsumen, produk dapat berupa barang convenience (staples, barang impulse, dan emergency); barang shopping (homogen dan heterogen); barang specialty; atau barang unsought. Dalam kategori barang industri, produk dibagi menjadi salah satu dari tiga kategori: bahan baku dan suku cadang (bahan baku dan komponen serta suku cadang hasil dari manufaktur); barang modal (instalasi dan peralatan); atau perlengkapan dan jasa bisnis(perlengkapan operasi, barang untuk pemeliharaan dan perbaikan, jasa pemeliharaan dan perbaikan, jasa konsultasi bisnis).

Sebagian besar perusahaan menjual lebih dari satu produk. Bauran produk mereka dapat dikelompokkan menurut lebar, panjang, kedalaman serta konsistensi. Keempat dimensi itu adalah alat untuk mengembangkan strategi pemasaran perusahaan dan menentukan lini produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dipanen, dan dihentikan. Untuk menganalisis suatu lini produk dan menentukan berapa banyak sumber daya yang harus diinvestasikan dalam lini tersebut, manajer lini produk melihat penjualan dan laba serta profil pasar lini tersebut.

Perusahaan dapat mengubah komponen produk atau bauran pemasarannya dengan memperpanjang produknya melalui perentangan lini (ke bawah, ke atas atau ke kedua arah) atau pengisian lini; dengan mempermodern produknya, dengan menampilakn produk tertentu; dan dengan memangkas produknya untuk menghapuskan produk yang paling tidak menguntungkan.

3) Pemberian Merek

Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Merek yang paling berharga memiliki ekuitas merek yang dipandang sebagai aktiva perusahaan yang penting. Swaat berpikir tentang strategi pemberian merek, perusahaan harus memutuskan apakah akan memberikan merek atau tidak, apakah akan memproduksi merek produsen atau merek distributor/pribadi, nama merek mana yang akan digunakan, dan apakah akan menggunakan perluasan lini, perluasan merek, multi merek, merek baru, atau merek bersama. Nama merek yang terbaik menyatakan sesuatu tentang manfaat produk; menyatakan mutu produk; mudah diucapkan, dikenali dan diingat; tersendiri; dan tidak mengandung arti atau konotasi negatif di negara atau dalam bahasa lain.

4) Pemberian Label

Banyak produk fisik yang harus dikemas dan diberi label. Kemasan yang dengan dirancang baik dapat menciptakan nilai kenyamanan bagi konsumen dan nilai promosi bagi produsen. Bahkan kemasan dapat bertindak sebagai “tayangan iklan lima detik” bagi produk tersebut. Pemasar harus mengembangkan suatu konsep pengemasan dan mengujinya secara fungsional dan psikologis untuk memastikan apakah dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan sesuai dengan kebijakan publik dan perhatian terhadap lingkungan. Produk fisik juga memerlukan pelabelan untuk identifikasi dan penentuan kelas mutu, penjelasan, serta promosi produk. Penjualan mungkin diharuskan oleh undang-undang untuk menyajikan informasi tertentu di label guna melindungi dan memberi informasi konsumen.

b. Harga

1) Prosedur Penetapan Harga

Dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan menetapkan prosedur enam tahap. Pertama, perusahaan memilih tujuan penetapan harga (kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, pendapatan sekarang maksimum, pangsa pasar maksimum, penyaring lapisan pasar maksimum, atau kepemimpinan mutu produk). Kedua, perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga. Ketiga, perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalamanproduksi. Keempat, perusahaan menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing. Kelima, perusahaan menyeleksi metode penetapan harga: penetapan harga markup , penetapan harga berdasarkan pengembalian yang diharapkan, penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan, penetapan harga nilai, penetapan harga sesuai dengan harga yang berlaku, atau penetapan harga penawaran tender tertutup. Akhirnya, perusahaan memilih harga akhir, dengan memperhitungkan penetapan harga psikologis pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan penetapan harga perusahaan, dan pengaruh harga tersebut terhadap pihak-pihak lain.

2) Strategi Harga

Perusahaan biasanya tidak menetapkan satu harga tunggal, tetapi suatu struktur harga yang mencerminkan variasi dalam permintaan dan biaya geografis, kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, level pemesanan, dan factor-faktor lain. Terdapat beberapa strategi adaptasi harga: (1) penetapan harga geografis; (2) diskon dan potongan harga; (3) penetapan harga promosi; (4) penetapan harga diskriminasi, yaitu perusahaan menjual suatu produk pada harga yang berbeda untuk segmen pasar yang berbeda berdasarkan segmen pelanggan, bentuk produk, citra, lokasi, atau waktu; (5) penetapan harga bauran produk, yang mencakup bebagai penetapan harga untuk lini produk, keistimewaan pilihan, produk pelengkap, produk sampingan, dan bundle produk.

3) Perubahan Harga

Setelah mengembangkan strategi harga, perusahaan-perusahaan sering menghadapi situasi yang mengharuskan mereka mengubah harga. Penurunan harga mungkin disebabkan oleh kelebihan kapasitas pabrik, penurunan harga pasar, keinginan untuk mendominasi pasar melalui biaya yang lebih rendah, atau resesi ekonomi. Kenaikan harga mungkin disebabkan oleh inflasi biaya atau kelebihan permintaan.

Ada beberapa alternatif selain menaikkan harga, yang meliputi mengurangi jumlah produk dari pada menaikkan harga, mengganti dengan bahan atau unsure yang lebih murah, serta mengurangi atau menghilangkan keistimewaan produk.

Perusahaan yang menghadapi perubahan harga yang dilakukan pesaing harus berusaha untuk memahami tujuan pesaing dan kemungkinan lamanya perubahan tersebut. Strategi perusahaan sering bergantung pada apakah perusahaan tersebut memproduksi produk yang homogen atau tidak homogen. Pemimpin pasar yang diserang oleh pesaing yang berharga murah dapat memilih untuk mempertahankan harga, menaikkan mutu yang dipersepsikan atas produk, mengurangi harga, menaikkan harga dan meningkatkan mutu, atau meluncurkan lini produk petarung yang berharga murah.

c. Promosi

Memilih bauran promosi, pemasar harus mempertimbangkan keunggulan dan biaya dari tiap alat promosi. Pemasar juga harus mempertimbangkan jenis pasar produk tempat mereka menjual, apakah akan menggunakan strategi dorong atau tarik, bagaimana kesiapan konsumen untuk melakukan pembelian, tahap produk dalam daur hidup produk, serta peringkat pasar perusahaan. Pengukuran efektivitas bauran komunikasi pemasaran mencakup menanyakan kepada audiens sasaran apakah mereka mengenal atau mengingat pesan tersebut, berapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa yang mereka ingat, perasaan mereka tentang pesan itu, serta sikap mereka yang sebelumnya dan sekarang terhadap produk dan pemasaran

1) Periklanan

Iklan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu spomsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Pengiklan tidak hanya mencakup perusahaan bisnis tetapi juga lembaga amal, nirlaba, dan lembaga-lembaga pemerintahan yang memasang iklan untuk berbagai masyarakat umum.

Pengembangan program periklanan melibatkan proses lima-tahap. Pertama, para pengiklan perlu menetapkan tujuan iklan. Kedua, mereka harus menetapkan suatu anggaran yang memperhitungkan tahap siklus hidup produk, pangsa pasar dan basis konsumen, persaingan, frekuensi iklan dan tingkat substitusi produk. Ketiga, mereka harus memilih pesan dari iklan, menentukan bagaimana pesan akan dihasilkan; mengevaluasi pesan alternatif yang diinginkan (desirability), keeksklusifan dan keterpercayaannya; serta melaksanakan pesan dengan gaya, nada, kata, dan format yang paling sesuai dan dengan cara yang bertanggung jawab social. Keempat, mereka harus memutuskan media yang akan digunakan dengan menentukan jangkauan, frekuensi dan dampak yang diinginkan, kemudian memilih media yang akan memberikan hasil yang diinginkan dalam hal sirkulasi, audens, audiens efektif, dan audiens efektif yang terpapar iklan. Terakhir, pemasar harus mengevaluasi pengaruh iklan terhadap komunikasi dan penjuala.

2) Promosi Penjualan

Promosi penjualan terdiri dari beragam koleksi alat-alat insentif, sebagian besar untuk jangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk/jasa tertentu yang lebih cepat dan/atau lebih banyak oleh pelanggan atau pedagang.

Promosi penjualan meliputi alat promosi pelanggan (sample, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah pelanggan, percobaan gratis, garansi, promosi gabungan, promosi silang, tampilan dan demonstrasi di toko pembeli); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan, dan barang gratis); serta promosi bisnis dan wiraniaga (pameran perdagangan dan konvensi, kontes bagi wiraniaga, dan iklan khusus).

Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih alat, mengembangkan program, menguji coba, menerapkan dan mengendalikan promosi, serta mengevaluasi hasilnya. Banyak orang yang setuju bahwa promosi penjualan berhasil meningkatkan penjualan dan pangsa pasar untuk jangka pendek, tetapi tidak banyak berpengaruh untuk jangka panjang. Ditambah lagi, pemasar menghadapi serangkaian tantangan dalam hampir semua bentuk promosi penjuan, terutama biaya yang tinggi untuk mendukung promosi.

3) Publisitas/Humas

Masyarakat adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan actual atau potensial atau mempunyai pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat (humas) melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Banyak perusahaan saat ini menggunakan hubungan masyarakat pemasaran (marketing public relations –MPR) untuk mendukung departemen pemasarannya dalam promosi dan pembentukan citra perusahaan/produk. MPR mampu mempengaruhi kesadaran publik dengan biaya yang lebih kecil daripada iklan, dan seringkali lebih dipercaya. Alat utama humas adalah publikasi, peristiwa, berita, pidato, kegiatan pelayanan masyarakat, dan media identitas.

4) Personal Selling

Personalia penjualan bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Perwakilan penjualan adalah perusahaan itu sendiri bagi banyak pelanggannya, dan perwakilan penjualanlah yang membawa pulang banyak informasi tentang pelanggan yang diperlukan perusahaan.

Wiraniaga yang efektif dilatih dalam hal metode analisis dan manajemen pelanggan, serta seni profesionalisme penjualan. Tidak ada pendekatan penjualan yang bekerja dengan baik dalam segala situasi, tetapi kebanyakan program pelatihan penjualan menyatakan bahwa menjual merupakan proses yang terdiri atas tujuh langkah: menentukan calon dan kualifikasinya, pendekatan awal, pendekatan, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan, menutup penjualan, serta tindak lanjut dan pemeliharaan.

d. Distribusi

Sebagian besar produsen tidak menjual barang mereka secara langsung ke pemakai akhir. Antara produsen dan pemakai akhir terdapat satu atau beberapa saluran pemasaran, serangkaian perantara pemasaran yang melaksanakan berbagai fungsi. Keputusan saluran pemasaran merupakan salah satu keputusan yang paling rumit dan menantang yang dihadapi perusahaan. Saluran yang dipilih perusahaan sangat mempengaruhi semua keputusan pemasaran lain.

Perusahaan menggunakan perantara bila mereka kekurangan sumber daya finansial untuk melakukan pemasaran langsung, bila pemasaran langsung dianggap tidak layak, dan bila mereka dapat memperoleh penghasilan yang lebih banyak dengan menggunakan perantara. Kegunaan perantara bersumber pada keunggulan efisiensi mereka untuk menyediakan produk secara luas sehingga terjangkau oleh pasar sasaran. Fungsi paling penting yang dilakukan oleh perantara adalah informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, pemilikan fisik, pembayaran, dan kepemilikan hak.

Para produsen menghadapi banyak alternatif saluran untuk mencapai sebuah pasar. Mereka dapat menjual secara langsung atau menggunakan satu, dua, tiga, atau lebih level saluran. Penentuan jenis saluran yang akan digunakan memerlukan analisis kebutuhan pelanggan, penetapan tujuan saluran, identifikasi dan evaluasi alternatif saluran utama, termasuk jenis dan jumlah perantara yang akan dilibatkan dalam saluran. Perusahaan harus menentukan apakah akan mendistribuasikan produknya secara eksklusif, selektif atau intensif, serta harus menyatakan secara jelas syarat dan tanggung jawab tiap anggota saluran pemasaran.

Manajemen saluran yang efektif dilakukan dengan memilih perantara tertentu dan melatih serta memotivasi mereka. Sasarannya adalah membangun kemitraan jangka panjang yang akan menguntungkan semua anggota saluran. Anggota saluran individu harus dievaluasi secara periodic terhadap standar yang telah ditetapkan sebelumnya dan pengaturan saluran mungkin perlu dimodifikasi bila kondisi pasar berubah.

9. Pengendalian dan audit Pemasaran

Pengendalian rencana tahunan adalah tugas untuk memastikan perusahaan mencapai sasaran penjualan, laba, dan sasaran lainnya.

Pengendalian profitabilitas adalah tugas pengukuran profitabilitas aktual dari berbagai produk, kelompok pelanggan, saluran perdagangan, dan besarnya pesanan.

Pengendalian strategis merupakan tugas untuk mengevaluasi apakah strategi pemasaran perusahaan sesuai dengan kondisi pasar

“Audit pemasaran adalah pemeriksaan terhadap suatu perusahaan atau unit bisnis komprehensif, sistematis, independen, dan berkala.

Unsur-unsur yang dilibatkan dalam audit:

lingkungan,

obyek strategis, dan

aktivitas pemasaran

untuk melihat masalah dan kesempatan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja pemasaran dari perusahaan atau unit bisnis”

Karakteristik audit pemasaran

Komprehensif

Sistematis

Independen

Periodik

10. Sifat dan Isi Rencana Pemasaran

I. Ikhtisar eksekutif dan daftar isi

Memuat kajian singkat dari rencana yang diusulkan

II. Situasi pemasaran saat ini

Memuat latar belakang yang relevan tentang pasar, produk, persaingan, distribusi, dan lingkungan makro

III. Analisa peluang dan masalah

Mengidentifikasi peluang/ancaman utama, kekuatan/kelemahan, dan isu-isu yang dihadapi lini produk

IV. Tujuan

Mengidentifikasi sasaran keuangan dan pemasaran rencana dalam bentuk volume penjualan, pangsa pasar, dan laba

V. Strategi pemasaran

Menyajikan pendekatan pemasaran luas yang akan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan rencana

VI. Program kegiatan

Menyajiikan program pemasaran khusus yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan rencana

VII. Laporan laba rugi proyeksi

Meramalkan rencana hasil keuangan yang diharapkan

VIII. Pengendalian

Mengindikasi bagaimana rencana akan dipantau

Surat atau Dokument Penting

Surat Keterangan Domisili

Untuk membuat Surat Keterangan Domisili diperlukan persyaratan sebagai berikut :
1. Foto Copy KTP Direktur Utama / Penanggung Jawab
2. Foto Copy Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya
3. Bukti Kepemilikan Lokasi
4. Bukti Pembayaran PBB terakhir

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Kelangkapan yang dibutuhkan :

· Akta Pendirian,

· Foto copy KTP Direktur Utama / Penanggung Jawab,

· Surat Keteangan Domisili

SIUP (SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN)

Kelengkapan Dokumen yang diperlukan :

· Foto Copy KTP Direktur Utama / Penanggung Jawab

· Foto copy Akta Pendirian atau Anggaran Dasar Perusahaan

· Foto Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan

· Foto Copy NPWP

· Pas Foto Penanggung Jawab ukuran 3 x 4 berwarna 4 lembar

TDP (TANDA DAFTAR PERUSAHAAN)

Kelengkapan Dokumen yang diperlukan :

· Foto Copy KTP Direktur Utama / Penanggung Jawab

· Foto Copy Akta Pendirian atau Anggaran Dasar Perusahaan

· Foto Copy Surat Keterangan Domisili

· Foto Copy NPWP

· Foto Copy SIUP

  • Foto Copy SK MENKEH RI

API (ANGKA PENGENAL IMPOR)

Kelengkapan Dokumen yang diperlukan :

· Foto copy KTP Penanggung Jawab.

· Foto copy Akte Pendirian atau Anggaran Dasar Perusahaan.

· Asli Surat Keterangan Domisili

· Foto copy NPWP Perusahaan.

· Foto copy NPWP Pribadi Penanggung Jawab.

· Foto copy SIUP.

· Foto copy SK Kehakiman.

· Foto copy TDP.

· Surat Referensi Bank.

· Foto copy PBB/Surat Sewa-Menyewa.

· Pas Foto Penanggung Jawab 3X4 3 Lembar.

TANDA DAFTAR INDUSTRI

Kelengkapan Dokumen yang diperlukan :

· Foto Copy KTP Penanggung Jawab

· Foto copy Akta Pendirian atau Anggaran Dasar Perusahaan

· Foto Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan

· Foto Copy Bukti Lunas Pembayaran PBB terakhir

· Foto Copy Izin Mendirikan Bangunan

· Foto Copy NPWP

· Foto Copy TDP

· Foto Copy Undang Undang Gangguan (HO)

· Foto Copy Sertifikat Tanah atauĂ‚ Surat Sewa

· Foto Copy SIUP

  • Foto Copy SK MENKehakiman

HO/UUG (UNDANG-UNDANG GANGGUAN)

Kelengkapan Dokumen yang diperlukan :

· Foto copy KTP Penanggung Jawab.

· Foto copy Surat Keterangan Domisili

· Foto copy NPWP.

· Foto copy PBB Terakhir atau Surat Sewa-Menyewa.

· Foto copy IMB.

· Denah Lokasi.

· Surat Persetujuan dari Tetangga.

· Sertifikat Tanah.